Skip to main content

Posts

Guru, Emosi dan Murid Bermasalah

Guru: "Kamu kemana tadi? kenapa tidak ikut jam pelajaran saya?" Murid: "Saya ikut sosialisasi bu. Saya sudah menuliskan nama di list, dan katanya akan dimintakan ijin?" Guru: "Gak ada namanu di list, kamu bohong ya?" Murid: "Gak bu, saya sudah menuliskan nama saya." Guru: "Sudah , pokoknya kamu salah." Murid: "Maaf bu, kalau saya salah." Guru: "Dah, kamu tidak usah ikut UH dan tidak mendapatkan nilai." Ada yang pernah mengalami hal ini tidak semasa sekolah? Atau, mungkin ada yang pernah melakukan ini sebagai guru? Percakapan diatas diambil dari sebuah pengalaman murid. Ia merasa bingung dan sedih karena dimarahi meskipun sudah melakukan seperti yang diinstruksikan, menulis nama dan minta ijin. Setelah membaca dialog diatas bagaimana perasaan kita. Apakah memang muridnya yang sudah kurang ajar? Atau gurunya kurang sabar dan bisa dibilang normal dia marah seperti itu terhadap murid tersebut? Guru adalah manusia dan seb...

Tips menerapkan Disiplin Positif

 

REFLEKSI guru

"Cita-citamu apa?" Pertanyaan yang sering diajukan saat kita dulu kecil, bahkan hingga sekarang itu masih ditanyakan. Masih ada di ingatan, banyak yang menjawab "jadi dokter bu", "jadi insinyur", "jadi bos", "jadi tentara'. Ada juga yang bilang menjadi guru, karena dalam pikiran anak anak merupakan profesi yang mulia.  Waktu melaju dan banyak kebijakan yang diambil silih berganti untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Kesejahteraan yang dinilai merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tetapi masalah kesejahteraan ini terus berlanjut hingga sekarang. Banyak cerita tentang seorang guru honorer yang dibayar jauh dari kata layak dan bahkan diberikan secara rapel. Sekarang bahkan berbalik ada yang memandang profesi guru sebagai profesi yang enak, kerja ada liburnya, gaji utuh bahkan ada tunjangan. Selain kesejahteraan ada masalah cara mendidik yang dinilai tidak manusiawi. Dari sisi generasi senior dan guru bukan guru ...

Berbagi praktik baik KGBN JATIM

Implementasi Pembelajaran Berpihak Pada Murid 

Paham MERDEKA BELAJAR?

Mendapatkan tugas untuk mengikuti diklat MENYONGSONG KURIKULUM MERDEKA WUJUDKAN MERDEKA BELAJAR, dengan narasumber seorang doktor dengan gelar berjajar tiga. Perasaan malas tapi wajib mengikuti diklat. Langkah maju mundur, berangkat atau tidak ... tapi tetap berangkat karena ini tugas dari sekolah . Dari aspek ini saja saya tidak memenuhi aspek Merdeka Belajar, yaitu kurangnya motivasi 😁. Motivasi adalah salah satu bagian penting dari merdeka belajar seperti yang disampaikan di artikel sebelumnya tetang Merdeka Belajar disampaikan bahwa ada 3 aspek penting dalam menumbuhkan merdeka belajar: motivasi, mandiri dan refleksi . Saya sudah merasa gagal di syarat pertama. Tiba ditempat saya langsung menuju ruangan tempat acara diklat berlangsung, bersama 2 rekan pengajar dari sekolah. Saya dan rekan memilih duduk di barisan kursi belakang (lumayan bersyukur dapat spot paling belakang 😅) Acara dibuka oleh kepala sekolah tempat diklat berlangsung dan staff dari dinas. Lalu mereka memperkenalk...

Menumbuhkan semangat menulis untuk murid tingkat SD

  Setiap mengajar mengarang perasaan saya sudah tidak enak. Di pagi hari sambil menunggu murid datang satu persatu hingga lengkap, saya habiskan waktu di depan komputer. Saya mencoba keberuntungan saya klik sini klik sana karena masih merasa tidak yakin dengan rencana yang sudah saya buat. Saya mencari dari satu laman ke laman yang lain mencari ide aktivitas kelas apa yang bisa membuat siswa tertarik untuk belajar menulis. Seperti yang saya prediksikan, respons yang saya dapatkan dari murid adalah sama, ‘aaaaaaaahhhh mengarang’. Masalah seperti ini dari dulu sudah saya alami. Saya mencoba berbagai cara dan mencari penyebabnya. Hasil temuan saya waktu itu adalah susunan penulisan murid tidak terstruktur dengan baik. Saya memutar kepala mencoba mencari cara agar murid mampu membuat tulisan dengan struktur yang sesuai aturan. Saya ajak mereka belajar kerangka karangan dengan grafik. Saya menggunakan flashcard. Saya menggunakan game. Semua saya lakukan agar murid bisa tertarik untuk be...

Kesepakatan kelas menumbuhkan disiplin

"Bu, Anton ngomong terus dari tadi. Tidak mendengarkan temannya presentasi." "Miss, Rio tidak mau bersih bersih setelah pakai alat tulis kelas" "Lisa, dari mana?" "Toilet miss." "Koq gak minta ijin dan lama sekali" "Sudah miss. Tadi aku minta ijin" "Don, tugasnya mana? belum dikumpulkan." " Belum bu, nanti" Ini adalah situasi yang tidak asing lagi untuk seorang guru. Sikap dan perilaku terutama berkaitan dengan disiplin merupakan tantangan yang berat utnu seorang guru dalam mengajarkan ini ke murid.  Tidak sedikit guru yang berkeluh kesah betapa kedisiplinan murid di kelas kurang sekali padhal mereka merasa sudah membuat aturan dan menerapkan aturan tersebut secara konsisten dan sudah bersikap tegas. Hukuman hukuman pun akhirnya diberikan dengan harapan bisa membuat murid murid yang bermasalah ini jera. Yang pada akhirnya guru akan merujuk pada kebiasaan di rumah dan menyalahkan ketidak disiplinan murid pad...