Skip to main content

Posts

RPP Deep Learning??!!!

"Ini RPPnya kow begini ya, formatnya salah" "RPP merdeka belajar itu seperti apa? tolong dong contohnya." "Teman-teman, yang punya RPP Deep Learning.Tolong share" Percakapan seperti ini sering muncul setiap kali guru berkumpul. Setiap menjelang akreditasi, ribut soal format RPP. Ganti menteri, ribut lagi. Seolah format RPP menjadi hal yang paling penting dalam perencanaan pembelajaran. Padahal, buat saya, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) bukan soal format atau template baku. Saya lebih suka menyebutnya lesson plan, karena esensinya adalah rancangan yang memandu guru dalam memfasilitasi proses belajar murid. Maka, aneh rasanya kalau semua guru harus mengikuti satu format yang seragam. Setiap guru punya gaya, cara, dan konteks yang berbeda. Fokus seharusnya bukan pada tampilannya, tapi isi RPP itu sendiri. Apakah ia benar-benar mencerminkan proses belajar yang bermakna? Keributan tentang format RPP sering ditemui setiap ketemu teman teman guru.Tiap...
Recent posts

Menciptakan Perubahan: Catatan Perjalanan di Program Guru Penggerak

Sejak mengikuti Program Guru Penggerak, saya menguatkan paham bahwa mengajar bukan hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang mendidik karakter. Sebuah kutipan yang saya dapat, “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga adalah yang terbaik.” Kutipan ini merangkum esensi pendidikan yang sebenarnya: tidak cukup hanya mengajarkan keterampilan akademis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mendalam. Dalam perjalanan ini, saya belajar untuk lebih fokus pada pembentukan karakter siswa. Misalnya, ketika mengajar, saya tidak hanya mengejar hasil akademis yang tinggi, tetapi juga mencoba menanamkan nilai tanggung jawab dan kemandirian. Sebagai seorang pendidik, saya merasa bertanggung jawab untuk membantu mereka memahami bahwa kehidupan tidak hanya diukur dari nilai atau prestasi akademis, tetapi juga dari bagaimana mereka berkontribusi pada lingkungan sosial dan komunitasnya. Program Guru Penggerak juga mengajarkan saya untu...

Mewujudkan Budaya Positif

Minggu lalu, sebagai bagian dari implementasi aksi nyata dalam program Guru Penggerak yang sedang saya ikuti, saya mengadakan kegiatan diskusi dan berbagi untuk mendiseminasikan budaya positif di sekolah. Saat memulai modul tentang budaya positif ini, saya merasa sangat antusias. Kebetulan, di awal tahun ajaran ini, beberapa murid curhat kepada saya bahwa mereka tidak menyukai diskusi reflektif karena merasa seperti sedang disidang atas kejadian tertentu, yang pada akhirnya selalu membuat mereka menjadi pihak yang disalahkan. Mereka mengakui bahwa hal ini membuat mereka cepat menyerah dan memilih meminta maaf hanya karena enggan terlibat dalam diskusi yang berlarut-larut, apalagi ketika merasa alasan mereka tidak didengar. Mendengar cerita ini, saya sangat terkejut karena merasa para guru, termasuk saya, sudah dibekali pemahaman tentang praktik budaya dan disiplin positif. Cerita ini membuat saya bertanya-tanya dan merenungkan apakah ada yang salah dalam pelaksanaannya selama ini. Sela...

Koneksi antar materi-kesimpulan dan refleksi modul 1.1

Ditulis oleh Ely CGP 11 kelas 347-A. Saya adalah seorang guru yang selalu ingin belajar. Keputusan saya untuk mengikuti Program Guru Penggerak adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengajar. Saya juga ingin memudahkan langkah saya untuk mengembangkan komunitas guru belajar yang saya ikuti. Setelah satu minggu, banyak hal yang saya pelajari, bahkan lebih dari yang saya harapkan! Saya menemukan kembali bahwa guru bukan hanya pengajar tetapi juga pendidik, dengan tugas untuk mengembangkan manusia secara utuh, bukan hanya dari sisi akademik. Melalui berbagai materi, kelas diskusi, dan refleksi, saya ingin berbagi pengalaman saya di awal program ini sambil berefleksi. Di awal kegiatan kelas, saya diajak melihat pendidikan dari perspektif seorang murid dan memahami harapan mereka terhadap sekolah melalui kilas balik ketika bersekolah dulu. Saya juga diajak untuk menelusuri bagaimana pendidikan di masa kolonial dan menemukan bahwa banyak aspek pendidikan dari masa itu hing...

Awal tahun ajaran yang mendebarkan

Setiap tahun hal yang paling membuat perasaan campur aduk adalah saat akhir tahun ajaran. Kita melihat hasil pencapaian siswa yang kita ajar. Pencapaian siswa yang bagus dan sesuai dengan harapan membuat kita ikut merasa bangga dan bahagia, karena membuat kita merasa puas akan hasil kerja. Namun, apabila ada siswa yang pecapaiannya tidak sesuai harapan tak sedikit dari kita merasa geram, sedih dan bingung karena merasa sudah berusaha semaksimal mungkin tetapi hasil yang didapat meleset. Apa yang salah? Siapa yang salah? Perasaan seperti ini terjadi pada saya setiap saat, bukan hanya saat akhir tahun ajaran. Di awal awal saya mengajar, saya berusaha mencari metode semenarik mungkin dan sekeren mungkin sehingga membuat siswa tertarik dengan pelajaran yang saya ajarkan dengan harapan membuat mereka bisa memahami pelajaran dengan baik. Saya mencari permainan permainan yang menyenangkan. Saya berusaha menciptakan kelas serileks mungkin sehingga siswa lebih merasa tenang, santai dan focus te...

Pendidikan seks di kelas 5 SD

"What is wet dream?" "Does menstruation hurt?" "Why there has to be hair growing in my private parts?" Ini adalah sebagian dari pertanyaan pertanyaan yang diajukan murid murid di kelas terkait pubertas. Jadi di kelas 5, awal tahun ajaran ini kita mulai dengan pembelajaran tentang pubertas. Loh, koq? Gak bahaya ta? 😱  Seks dan sekitarnya adalah hal yang anehnya masih tabu untuk dibicarakan terutama di sekolah sekolah di Indonesia. Padahal permasalahan permasalahn remaja terkait ini banyak sekali terjadi dan sekarang ada pada level mengkhawatirkan. Pertimbangan kami adalah akses informasi yang mudah untuk anak anak dengan konten konten yang memgkhawatirkan terkait seks dan sekitarnya, pengatuh pergaulan dan media informasi serta media sosial yang sulit untuk dibendung, serta sebagian besar murid yang ternyata sudah masuk pada masa puber dan memiliki keingintahuan tinggi tentang pubertas. Hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk memberikan pemahaman ten...

SKGB edisi 16 dan SKGB edisi 21 (Referensi belajar)

Teman teman, ada referensi bacaan untuk teman teman guru pembelajar. Berikut adalah Surat Kabar Guru Belajar (SKGB) edisi 16 dan edisi 23. Langsung klik tautan dibawah dan unduh saja.  Semangat Belajar !!! SKGB edisi 16 Memanusiakan murid menumbuhkan disiplin SKGB edisi 21 Literasi untuk belajar