Minggu lalu, sebagai bagian dari implementasi aksi nyata dalam program Guru Penggerak yang sedang saya ikuti, saya mengadakan kegiatan diskusi dan berbagi untuk mendiseminasikan budaya positif di sekolah. Saat memulai modul tentang budaya positif ini, saya merasa sangat antusias. Kebetulan, di awal tahun ajaran ini, beberapa murid curhat kepada saya bahwa mereka tidak menyukai diskusi reflektif karena merasa seperti sedang disidang atas kejadian tertentu, yang pada akhirnya selalu membuat mereka menjadi pihak yang disalahkan. Mereka mengakui bahwa hal ini membuat mereka cepat menyerah dan memilih meminta maaf hanya karena enggan terlibat dalam diskusi yang berlarut-larut, apalagi ketika merasa alasan mereka tidak didengar. Mendengar cerita ini, saya sangat terkejut karena merasa para guru, termasuk saya, sudah dibekali pemahaman tentang praktik budaya dan disiplin positif. Cerita ini membuat saya bertanya-tanya dan merenungkan apakah ada yang salah dalam pelaksanaannya selama ini. Sela...
A mom, a lifelong learner, a teacher, eager to learn and share, passionate in education and concern on the betterment of Education practices. Love baking and cooking. Love reading and writing. Love badminton.